Potensi dan Pengembangan Jenis-Jenis Tanaman Anggrek dan Obat-obatan di Jalur Wisata Loop-Trail Cikaniki-Citalahab Taman Nasional Gunung Halimun-Salak

https://doi.org/10.22146/jik.8574

Aditya Hani(1*), Tri Sulistyati Widyaningsih(2), Ratna Uli Damayanti(3)

(1) Balai Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis
(2) Balai Balai Penelitian Teknologi Agroforestry Ciamis
(3) Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Pakuan
(*) Corresponding Author

Abstract


Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis terluas di Jawa Barat yang memiliki keanekaragamaan hayati tinggi. Jenis keanekaragaman hayati tersebut di antaranya berupa tanaman hias dan tumbuhan obat-obatan. Kedua jenis tersebut merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berpotensi untuk dikembangkan secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis anggrek dan tumbuhan obat-obatan di kawasan TNGHS. Penelitian ini merupakan langkah awal upaya konservasi eksitu jenis-jenis tanaman hutan. Kajian dilakukan pada kawasan hutan TNGHS antara daerah Cikaniki dan Citalahab yang memiliki ketinggian 1.000-1.900 m dpl. Pengumpulan data dilakukan dengan cara eksplorasi dan identifikasi tanaman. Hasil eksplorasi menunjukkan adanya 68 jenis anggrek,sedangkan tumbuhan obat yang ditemukan sebanyak 14 jenis tumbuhan serta telah dimanfaatkan oleh masyarakat hutan untuk keperluan pengobatan secara tradisional. Potensi tanaman hias dan obat-obatan yang terdapat di TNGHS perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui konservasi eksitu. Kegiatan tersebut dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi masyarakat mengenai teknik budidaya tanaman anggrek dan obat.

Kata kunci: stek cabang, bambu petung, media tanah, arang sekam, pembiakan vegetatif


Potentials and development of orchid species and medicinal plant in Tourism Loop-Trail Cikiniki-Citalahab, Gunung Halimun-Salak National Park 

Abstract

Halimun-Salak Mountain National Park (HSMNP) is one of the largest tropical rain forests in,West Java which has a high biodiversity value. Biodiversity type includes ornamental and medicinal plants. Both of these are the Non-Timber Forest Products (NTFPs) with the potentiality to be economically developed. This research aimed to identify orchide species and medicine plants in the HSMNP.  This study is an initial step on ex situ conservation of forest plant species. Studies were conducted in the forest area between Cikaniki and Citalahab area in TNGHS which has an altitude of 1000-1900 m asl. Data collection was performed by exploration and identification of plants. Exploration results indicated the presence of 68 of orchid species and 14 species of medicinal plants. These species have mostly been used by the forest community for traditional medicinal uses. Potency of ornamental and medicine plants should be preserved and developed through ex situ conservation.  These activities can be used as a learning medium for the community with regard to cultivation techniques of orchides and medicinal plants.


Keywords


branch cutting; petung bamboo; soil medium; husk charcoal; vegetative reproduction

Full Text:

PDF


References

  1. Anonim. 1999. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang : Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Jakarta.
  2. BCP-JICA, TNGH, & YEH. 2003. Panduan Ekowisata Taman Nasional Gunung Halimun : Kampung Ciptarasa. BTNGH, Sukabumi.
  3. BTNGHS. 2011. Overview Taman Nasional Gunung Halimun Salak. http://www.tnhalimun.go.id/static/overview.html. Diakses 4 November 2014.
  4. Cohen JI, Williams JT, Pluncknett DL & Shands H. 1991. Ex-situ conservation of plant genetic resources : Global development and enviromental concern. Science 253, 866-872.
  5. Departemen Kehutanan. 2012. Statistik Kehutanan Tahun 2011. Jakarta.
  6. Graudal L, Kjaer E, Thomsen A, & Larsen AB. 1997. Planning National Programmes for Conservation of Forest Genetic Resourses. Technical Note No. 48. December 1997. Danida Forest Seed Centre, Denmark.
  7. Harada K, Widada AJ, Arief, Kobayashi H, Okayama T, Sakaguchi N, & Ozawa S. 2003. Taman Nasional Gunung Halimun “Menyingkap Kabut Gunung Halimun”. JICA-P2B LIPI-TNGH Dirjen PHKA, Sukabumi.
  8. Henuhili V. 2004. Pemuliaan tanaman sebagai suatu usaha peningkatan potensi tanaman anggrek di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Penelitian MIPA. F-MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
  9. Krisnawati A & Sabran M. 2004. Pengelolaan sumber daya genetik tanaman obat spesifik Kalimantan Tengah. Buletin Plasma Nutfah 12 (1), 16-23.
  10. Puspitaningtyas. 2004. Studi keragaman anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat. Biodiversitas 6(2), 103-107.
  11. Puspitaningtyas, DM. 2002. Eksplorasi dan inventarisasi anggrek di Kawasan Kebun Raya Bukit Sari, Jambi. BioSMART 4(2), 55-59.
  12. Radji M. 2005. Peranan bioteknologi dan mikroba edofit dalam pengembangan obat herbal. Review artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian 2(3), 113-126.
  13. Rahayu M, Sunarti S, Sulistiarini D, & Prawiroatmodjo S. 2006. Pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh masyarakat lokal di Pulau Wamonii, Sulawesi Tenggara. Biodiversitas 7(3), 245-250.
  14. Rukmana R. 2000. Budidaya Anggrek Bulan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Sabran M, Krisnawati A, Galingging YR, & Firmansyah MA. Eksplorasi tanaman anggrek di Kalimantan Tengah. Buletin Plasma Nutfah 9(1), 1-6.
  15. Sarwono B. 2002. Mengenal dan Membuat Anggrek Hibrida. Agromedia Pustaka, Jakarta.
  16. Sudirga SK. 2012. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional di Desa Trunyan Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. E-Jurnal Bumi Lestari 12, 7-18.
  17. Utami S & Asmaliyah. 2010. Potensi pemanfaatan tumbuhan obat di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Tekno Hutan Tanaman 3(2), 1-29.
  18. Widjayanti E. 2004. Potensi dan prospek pangan fungsional indegenous Indonesia. Seminar Nasional Pangan Fungsional Indigenous Indonesia; Potensi, Regulasi Kemanan, Efikasi dan Peluang Pasar. 6-7 Oktober 2004, Bandung.
  19. Winarti C & Nurdjanah N. 2005. Peluang tanaman rempah dan obat sebagai sumber pangan fungsional. Jurnal Litbang Pertanian 24(2), 47-55.
  20. Zuhud EAM, Siswoyo, Hikmat A, Sandra E, & Adhiyanto E. 2003. Buku Acuan Tumbuhan Obat Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB dan Yayasan Sarana Wanajaya, Jakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/jik.8574

Article Metrics

Abstract views : 23227 | views : 37727

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2014 Jurnal Ilmu Kehutanan

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/


© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/

 

Indexed by:

 

Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International